WASPADA PENIPUAN!!
Di artikel ini saya Atas Nama EKO NOPRIZON menyampaiakan bahwa apabila ada toko online shop yang menggunakan foto ktp dan identitas asli saya maka itu adalah penipuan, saya tidak pernah membuka atau menjalankan online shop. saya malah menjadi korban penipuan dari online shop Arbany Phone.
berikut saya jelaskan modusnya, pihak penjual biasanya menjual barang jauh dari harga pasar, tentu kita sebagai pembeli akan tergiur, kita chatting dan deal masalah harga, seperti biasa penjual meminta kita mengisi form pembelian, dan ada yang aneh, dia meminta kita mengirimkan foto ktp, (disini saya tertipu, meski uang belum saya transfer tapi saya sudah mengisi form dan mengirimkan foto copy ktp asli saya), saya curiga karena cara chat dan panggilannya berubah rubah, saya search di internet dan ternyata benar itu adalah penipuan, saya segera tarik foto copy ktp saya, dan mengatakan transaksi batal dan saya mengirimkan foto capture bukti2 yang saya kumpulkan, si penipu mengirim chat yang mengatakan dia akan menggunakan ktp saya untuk aksi selanjutnya, hati hati..cukup saya sendiri yang menjadi korban.
demikian klarifikasi ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
INFO_KITA
Wednesday, August 2, 2017
Saturday, January 14, 2017
STASIUN KLARIFIKASI PKS

TUJUAN BELAJAR
Umum
Peserta dapat mengetahui kegiatan-kegiatan dan
peralatan di stasiun klarifikasi.
WATER DILUTION TANK
Water Dilution berfungsi untuk mengencerkan
Crude Oil hasil pressan, sehingga lebih mudah mengalir dan juga akan
mempermudah proses pemisahan antara minyak dengan sludge di Continous
Settling Tank (CST). Terdapat dua buah Water Dilution yaitu yang
menggunakan air panas (Hot Water Dilution) dan air kondensat. Water
dilution tank dilengkapi dengan steam coil yang berfungsi untuk menaikkan
temperatur air dilution hingga mencapai 90-95oC. Volume air dilution
diatur disesuaikan dengan kapasitas olah, biasanya berkisar antara 25-35% dari
TBS olah.

Gbr. Dilution Water
Control Tank
OIL GUTTER
Oil gutter berfungsi sebagai tempat
penampungan crude oil dari hasil pengempresan untuk disalurkan ke sandtrap
tank. Selain itu juga sebagai tempat pengenceran crude oil dengan menggunakan
condensate dilution maupun hot dilution water.

Gbr. Oil Gutter
SANDTRAP TANK
Sandtrap tank berfungsi sebagai tempat
penangkapan pasir ataupun material yang lebih berat lainnya dari dalam crude
oil, sehingga dapat mengurangi keausan pada vicrating screen. Crude oil dari
oil gutter dialirkan ke sandtrap secara cyclone, karena aliran cyclone (gaya sentrifugal)
tersebut menyebabkan pasir atau material yang lebih berat akan terseret ke
bawah sedangkan crude oil yang lebih ringan cenderung akan berada pada bagian
atas. Dengan menggunakan skimmer, crude oil yang berada pada lapisan atas
tersebut ditangkap untuk dialirkan ke proses selanjutnya. Pasir yang tertangkap
di sandtrap setiap 4 jam dibuang (drain)

Gbr. Sand Trap Tank
VIBRATING SCREEN
Vibrating screen pada dasarnya adalah tapisan
bergetar yang berfungsi untuk memisahkan crude oil dari padatan/solid kasar.
Untuk mendapatkan hasil penyaringan yang optimal pada umumnya vibrating screen
menggunakan dua kali penapisan yaitu sreen pertama 20 mesh dan sreen kedua 40
mesh. Crude oil yang sudah dikurangi material beratnya oleh Sand Trap Tank
dimasukkan ke bagian atas vibrating screen, crude oil hasil penapisan akan
dialirkan ke dalam Crude Oil Tank, sedangkan padatan/solid yang masih banyak
mengandung minyak dikembalikan ke Fruit Elevator melalui Waste Conveyor untuk
daur ulang.
CRUDE OIL TANK
COT berfungsi untuk mengendapkan
partikel-partikel yang tidak larut dan lolos dari vibrating screen. Selain itu
juga sebagai tempat penampungan sementara CO dari Vibrating Screen sebelum
dipompakan ke Continous Settling Tank (CST).
CONTINOUS SETTLING TANK
Continous settling tank (CST) berfungsi untuk
memisahkan crude oil dengan sludge, berdasarkan prinsip perbedaan berat jenis.
Keberhasilan kerja SCT sangat tergantung pada keberhasilan stasiun sebelumnya.

Gbr. Continous
Settling Tank dan Bagian-bagiannya
WET OIL TANK
Wet Oil Tank (WOT) berfungsi untuk menampung
minyak dari CST dan menjaga panas minyak pada suhu 90–95oC, hal ini
sangat bermanfaat bagi proses selanjutnya apalagi pada proses selanjutnya tidak
ada penambahan panas. Selain itu sebagian kotoran dapat dikurangi akibat gaya
gravitasi dan waktu tunggu minyak dalam WOT, zat yang memiliki berat jenis yang
lebih berat dari minyak akan mengendap pada dasar tangki. Untuk menjaga
temperatur minyak, WOT dilengkapi dengan pipa coil pemanas.

Gbr. Wet Oil Tank dan
Bagiannya
OIL PURIFIER
Oil purifier berfungsi untuk memurnikan minyak
dengan mengurangi kadar kotoran di dalamnya. Oil purifier bekerja berdasarkan
gaya sentrifugal, sehingga dapat dipisahkan fraksi dengan berat jenis yang
ringan dengan fraksi yang berberat jenis lebih tinggi.
VACUUM DRIER
Vacuum drier berfungsi mengeringkan minyak
dengan mengurangi kadar air dari dalam minyak dengan kondisi vacuum. Minyak
yang masih mengandung air perlu dikeringkan air air tersebut tidak lagi
berfungsi sebagai bahan pereaksi dalam reaksi hidrolisis. Keberhasilan tugas
dari vacuum drier adalah kadar air di dalam CPO produksi 0.15 % maksimum.

Gbr. Vacuum Drier
TRANSFER PUMP
Transfer pump berfungsi untuk mengalirkan
minyak (dried oil) keluaran vacuum drier ke Storage Tank. Transper Pump
menggunakan pompa jenis multistage dengan kapasitas di atas 30 m3/jam.
Penggunaan pompa multistage disebabkan kondisi vacuum di dalam vacuum drier
membutuhkan kekuatan pompa untuk menarik minyak yang telah dikeringkan ke
bawah.
STORAGE TANK
CPO strorage tank dan despatch berfungsi
sebagai alat ukur dan menimbun CPO, menjaga mutu serta meneruskannya ke alat
transport pembeli. Selain itu storage tank juga berfungsi untuk melakukan
pemisahan minyak sesuai dengan mutu produksi.
DESPATCH PUMP
Despatch pump berfungsi untuk memompakan
minyak ke mobil pengangkutan CPO. Despatch Pump dibuat di sekitar storage tank,
dengan pipa discharge-nya berada di atas jembatan pengisian minyak. Selain itu
juga digunakan untuk melakukan blending minyak, sehingga didapatkan kualitas
minyak yang sesuai dengan standar.
SLUDGE TANK
Sludge tank berfungsi untuk menampung dan
menjaga panas sludge dari sludge underflow CST pada suhu 90–950C
sebelum diolah oleh sludge separator. Jika menggunakan pemanasan dengan steam
injection, perlu dilakukan pengontrolan agar tidak sampai bergolak (mendidih)
yang mengakibatkan terjadinya emulsi sehingga menyulitkan pemisahkan minyak
pada sludge oil recovery tank/ Fat Fit.
SAND CYCLONE
Sand Cyclone berfungsi untuk mengambil pasir
halus yang masih terdapat di dalam sludge sebelum diolah pada sludge separator,
agar peralatan pada sludge separator dapar terbebas dari keausan dini.
Pemisahan dilakukan dengan prinsip sentrifuse di mana bagian dengan berat jenis
yang lebih berat akan terlempar ke bagian luar dan di alirkan ke bagian bawah
(ceramic cone). Sedangkan bagian dengan berat jenis yang lebih ringan akan
terlempar ke bagian tengah dan dialirkan ke outlet sand cyclone.
BUFFER TANK
Buffer tank berfungsi untuk tangki penyangga
feeding sludge separator, agar tercapai tekanan feeding yang diinginkan,
sehingga buffer tank biasanya dibuat lebih tinggi posisinya dari sludge
separator.
BRUSH STRAINER
Brush Strainer berfungsi untuk mengambil fiber
halus/solid yang ada dalam sludge sebelum diolah pada sludge separator.
Pemisahan dilakukan dengan sistem saring, yang terdiri dari strainer dan
dilengkapi dengan brush berputar di bagian dalam stainer. Penyaringan dilakukan
oleh strainer, sedangkan brush berfungsi untuk melakukan pembersihan strainer
sehingga lubang strainer tidak tertutup oleh lumpur dan solid. Dengan demikian
solid dapat tertangkap dan dibuang melalui lubang pembuangannya.

Gbr. Brush Strainer
SLUDGE SEPARATOR
Sludge Separator berfungsi memisahkan minyak
dari sludge secara mekanis, memanfaatkan prinsip kerja sentripugal dan
perbedaan berat jenis antara minyak dengan sludge.

Gbr. Sludge Separator
dan Bagian-bagiannya

RECLAIMED OIL TANK
Reclimed oil tank berfungsi untuk menampung
minyak dari sludge separator, drain tangki–tangki atau kebocoran sebelum di
recycle ke Crude Oil Tank atau ke Distribution Tank di CST. Reclaimed oil tank
dibuat berada pada posisi di bawah lantai, dan berikan steam coil untuk menjaga
temperatur sludge yang akan dikirim ke distribution tank atau ke COT.
DEOLING TANK
Deoling Tank berfungsi mengambil minyak dari
sludge tahap terakhir dari fat pit sebelum dikirim ke effluent treatment.
Sludge yang masuk ke fat pit masih mengandung minyak, yang berasal dari outlet
sludge separator yang tidak standar, bekas cucian tumpahan minyak dan air
kondensat rebusan. Sludge yang masih banyak mengandung minyak selain
meningkatkan losis juga akan menyebabkan masalah pada effluent treatment. Oleh
karena itu, diperlukan pengutipan minyak dari fat pit tersebut.
SLUDGE SETTLING TANK
Sludge Settling Tank berfungsi untuk mengutip
oily sludge dari tangkapan di deoling tank. Sludge settling tank terdiri dari
tangki persegi empat yang terbagi atas 2 bagian. Bagian pertama adalah tempat
masuknya sludge, oily sludge dikutip secara overflow dengan menggunakan talang,
yang kemudian dialirkan ke bagian dua. Dari bagian ini oily sludge dipompakan
ke distribution tank untuk dikirimkan ke CST.
FAT PIT
Fat pit merupakan kolam penampungan sludge,
tumpahan minyak, air kondensat dan air cucian PKS. Jika sludge yang masuk ke
fat pit masih banyak mengandung minyak akan dipompakan ke dalam Deoiling Tank,
untuk dikutip minyaknya. Apabila kandungan minyak dalam sludge sudah rendah
(maksimum 0,6%) akan dipompakan ke Cooling Pond sebagai effluent. Selain itu
dipersiapkan juga sebuah pompa recycle, jika tumpahan minyak di dalam fat pit
sangat banyak dan mutu ALB-nya masih rendah untuk dipompakan langsung ke Crude
Oil Tank.

Sunday, January 1, 2017
Cerita Islami "Kalung Annisa"
Ini cërita tëntang Anisa, sëorang gadis këcil yang cëria
bërusia Lima tahun. Pada suatu sorë,
Anisa mënëmani Ibunya bërbëlanja di suatu supërmarkët. Këtika sëdang mënunggu
giliran mëmbayar, Anisa mëlihat sëbëntuk kalung mutiara mungil bërwarna putih
bërkilauan, tërgantung dalam sëbuah kotak bërwarna pink yang sangat cantik.
Kalung itu nampak bëgitu indah, sëhingga Anisa sangat ingin
mëmilikinya. Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan bërkëbëratan. Sëpërti
biasanya, sëbëlum bërangkat kë supërmarkët dia sudah bërjanji tidak akan
mëminta apapun sëlain yang sudah disëtujui untuk dibëli.
Dan tadi Ibunya sudah mënyëtujui untuk mëmbëlikannya kaos kaki
bër-rënda yang cantik. Namun karëna kalung itu sangat indah, dibëranikannya
bërtanya.
"Ibu, bolëhkah Anisa mëmiliki kalung ini? Ibu bolëh
këmbalikan kaos kaki yang tadi... "
Sang Bunda sëgëra mëngambil kotak kalung dari tangan Anisa.
Dibaliknya tërtëra harga Rp 15,000.
Dilihatnya mata Anisa yang mëmandangnya dëngan pënuh harap dan
cëmas. Sëbënarnya dia bisa saja langsung mëmbëlikan kalung itu, namun ia tak
mau bërsikap tidak konsistën...
"Okë ... Anisa, kamu bolëh mëmiliki Kalung ini. Tapi
këmbalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karëna harga kalung ini lëbih
mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu dëpan.
Sëtuju ?"
Anisa mëngangguk lëga, dan sëgëra bërlari riang mëngëmbalikan
kaos kaki kë raknya. "Tërimakasih..., Ibu"
Anisa sangat mënyukai dan mënyayangi kalung mutiaranya. Mënurutnya,
kalung itu mëmbuatnya nampak cantik dan dëwasa. Dia mërasa sëcantik Ibunya.
Kalung itu tak përnah lëpas dari lëhërnya, bahkan këtika tidur.
Kalung itu hanya dilëpasnya jika dia mandi atau bërënang.
Sëbab,kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan mëmbuat lëhërnya
mënjadi hijau...
Sëtiap malam sëbëlum tidur, ayah Anisa mëmbacakan cërita
pëngantar tidur. Pada suatu malam, këtika sëlësai mëmbacakan sëbuah cërita,
Ayah bërtanya "Anisa..., Anisa sayang Ënggak sama Ayah
?" "Tëntu dong... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !"
"Kalau bëgitu, bërikan këpada Ayah kalung mutiaramu...
"Yah..., jangan dong Ayah ! Ayah bolëh ambil "si
Ratu" bonëka kuda dari nënëk... ! Itu kësayanganku juga
"Ya sudahlah sayang,... ngga apa-apa !". Ayah mëncium
pipi Anisa sëbëlum këluar dari kamar Anisa.
Kira-kira sëminggu bërikutnya, sëtëlah sëlësai mëmbacakan cërita,
Ayah bërtanya lagi, "Anisa..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah?"
"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sëkali pada
Ayah?". "Kalau bëgitu, bërikan pada Ayah Kalung mutiaramu."
"Jangan Ayah... Tapi kalau Ayah mau, Ayah bolëh ambil bonëka
Barbië ini.."Kata Anisa sëraya mënyërahkan bonëka Barbië yang sëlalu
mënëmaninya bërmain.
Bëbërapa malam këmudian, këtika Ayah masuk kë kamarnya, Anisa
sëdang duduk di atas tëmpat tidurnya. Këtika didëkati, Anisa rupanya sëdang
mënangis diam-diam. Këdua tangannya tërgënggam di atas pangkuan. air mata
mëmbasahi pipinya..."Ada apa Anisa, kënapa Anisa ?" Tanpa bërucap
sëpatah pun, Anisa mëmbuka tangannya.
Di dalamnya mëlingkar cantik kalung mutiara kësayangannya"
Kalau Ayah mau...ambillah kalung Anisa"
Ayah tërsënyum mëngërti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil
Anisa. Kalung itu dimasukkan kë dalam kantong cëlana. Dan dari kantong yang
satunya, dikëluarkan sëbëntuk kalung mutiara putih...sama cantiknya dëngan
kalung yang sangat disayangi Anisa..."Anisa... ini untuk Anisa. Sama bukan
? Mëmang bëgitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan mëmbuat lëhërmu mënjadi
hijau"
Ya..., tërnyata Ayah mëmbërikan kalung mutiara asli untuk
mënggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.
Dëmikian pula halnya dëngan Allah S.W.T. tërkadang Dia mëminta
sësuatu dari kita, karëna Dia bërkënan untuk mënggantikannya dëngan yang lëbih
baik. Namun, kadang-kadang kita sëpërti atau bahkan lëbih naif dari Anisa :
Mënggënggam ërat sësuatu yang kita anggap amat bërharga, dan olëh karënanya
tidak ikhlas bila harus këhilangan. Untuk itulah përlunya sikap ikhlas, karëna
kita yakin tidak akan Allah mëngambil sësuatu dari kita jika tidak akan
mënggantinya dëngan yang lëbih baik.
Cerita Islami "Nasehat Penguasa"
Mëngatakan këbënaran këpada pënguasa yang mënyëlëwëng mëmang
përlu këbëranian yang tinggi, sëbab rësikonya bësar. Bisa-bisa akan këhilangan
këbëbasan, mëndëkam dalam pënjara, bahkan lëbih jauh lagi dari itu, nyawa bisa
mëlayang. Karëna itu, tidaklah mënghërankan këtika pada suatu saat Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya olëh sëorang sahabat përihal përjuangan
apa yang paling utama, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun
mënjawab, "Mëngatakan këbënaran këpada pënguasa yang mënyëlëwëng."
Dëmikian sabda Tasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
sëbagaimana yang dikisahkan dalam sëbuah hadis yang diriwayatkan olëh Imam
an-Nasa'i, Abu Daud, dan Tirmidzi, bërdasarkan pënuturan Abu Sa'id al-Khudry
Radhiyallahu 'anhu, dan Abu Abdillah Thariq bin Syihab al- Bajily al-Ahnasyi.
Olëh sëbab itu, sëdikit sëkali orang yang bërani mëlakukannya, yakni mëngatakan
këbënaran këpada pënguasa yang mënyëlëwëng.
Di antara yang sëdikit itu (orang yang pëmbërani) tërdapatlah
nama Thawus al-Yamani. Ia adalah sëorang tabi'in, yakni gënërasi yang hidup
sëtëlah para sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, bërtëmu dëngan mërëka
dan bëlajar dari mërëka. Dikisahkan, suatu këtika Hisyam bin Abdul Malik,
sëorang khalifah dari Bani Umayyah, mëlakukan përjalanan kë Mëkah
guna mëlaksanakan ibadah haji. Di saat itu bëliau mëminta agar
dipërtëmukan dëngan salah sëorang sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa
sallam yang hidup. Namun sayang, tërnyata këtika itu tak sëorang pun sahabat
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang masih hidup. Sëmua sudah wafat.
Sëbagai gantinya, bëliau pun mëminta agar dipërtëmukan dëngan sëorang tabi'in.
Datanglah Thawus al-Yamani mënghadap sëbagai wakil dari para
tabi'in. Këtika mënghadap, Thawus al-Yamani mënanggalkan alas kakinya përsis
këtika akan mënginjak përmadani yang dibëntangkan di hadapan khalifah. Këmudia
ia langsung saja nyëlonong masuk kë dalam tanpa mëngucapkan salam përhormatan
pada khalifah yang tëngah duduk mënanti këdatangannya. Thawus al-Yamani hanya
mëngucapkan salam biasa saja, "Assalamu'alaikum," langsung duduk di
samping khalifah sëraya bërtanya, "Bagaimanakah këadaanmu, wahai
Hisyam?"
Mëlihat përilaku Thawus sëpërti itu, khalifah mërasa tërsinggung.
Bëliau murka bukan main. Hampir saja bëliau mëmërintahkan këpada para
pëngawalnya untuk mëmbunuh Thawus.
Mëlihat gëlagat yang dëmikian, buru-buru Thawus bërkata,
"Ingat, Anda bërada dalam wilayah haramullah dan haramurasulihi (tanah
suci Allah dan tanah suci Rasul-Nya). Karëna itu, dëmi tëmpat yang mulia ini,
Anda tidak dipërkënankan mëlakukan përbuatan buruk sëpërti itu!"
"Lalu apa maksudmu mëlakukakan sëmua ini?" tanya
khalifah. "Apa yang aku lakukan?" Thawus balik bërtanya.
Dëngan gëram khalifah pun bërkata, "Kamu tanggalkan alas
kaki përsis di dëpan përmadaniku. Kamu masuk tanpa mëngucapkan salam
pënghormatan këpadaku sëbagai khalifah, dan juga tidak mëncium tanganku. Lalu,
kamu juga mëmanggilku hanya dëngan nama këcilku, tanpa gëlar dan kun-yahku.
Dan, sudah bëgitu, kamu bërani pula duduk di sampingku tanpa sëizinku.
Apakah sëmua itu bukan pënghinaan tërhadapku?"
"Wahai Hisyam!" jawab Thawus, "Kutanggalkan alas
kakiku karëna aku juga mënanggalkannya lima kali sëhari këtika aku mënghadap
Tuhanku, Allah 'Azza wa Jalla. Dia tidak marah, apalagi murka këpadaku lantaran
itu."
"Aku tidak mëncium tanganmu lantaran kudëngar Amirul
Mukminin Ali Radhiyallahu 'anhu përnah bërkata bahwa sëorang tidak bolëh
mëncium tangan orang lain, këcuali tangan istrinya karëna syahwat atau tangan anak-anaknya
karëna kasih sayang."
"Aku tidak mëngucapkan salam pënghormatan dan tidak
mënyëbutmu dëngan kata-kata amiirul mukminin lantaran tidak sëmua rëla dëngan
këpëmimpinanmu; karënanya aku ënggan untuk bërbohong."
"Aku tidak mëmanggilmu dëngan sëbutan gëlar këbësaran dan
kun-yah lantaran Allah mëmanggil para këkasih-Nya di dalam Alquran hanya dëngan
sëbutan nama sëmata, sëpërti ya Daud, ya Yahya, ya 'Isa; dan mëmanggil
musuh-musuh-Nya dëngan sëbutan kun-yah sëpërti Abu Lahab...."
"Aku duduk përsis di sampingmu lantaran kudëngar Amiirul
Mukminin Ali Radhiyallahu 'anhu përnah bërkata bila kamu ingin mëlihat calon
pënghuni nëraka, maka lihatlah orang yang duduk sëmëntara orang di sëkitarnya
tëgak bërdiri."
Mëndëngar jawaban Thawus yang panjang lëbar itu, dan juga
këbënaran yang tërkandung di dalamnya, khalifah pun tafakkur karënanya. Lalu ia
bërkata, "Bënar sëkali apa yang Anda katakan itu. Nah, sëkarang bërilah
aku nasëhat sëhubungan dëngan këdudukan ini!"
"Kudëngar Amiirul Mukminin Ali Radhiyallahu 'anhu bërkata
dalam sëbuah nasëhatnya," jawab Thawus, "Sësungguhnya dalam api
nëraka itu ada ular-ular bërbisa dan kalajëngking raksasa yang mënyëngat sëtiap
pëmimpin yang tidak adil tërhadap rakyatnya."
Mëndëngar jawaban dan nasëhat Thawus sëpërti itu, khalifah hanya
tërdiam, tak mëngëluarkan sëpatah kata pun. Ia mënyadari bahwa mënjadi sëorang
pëmimpin harus bërsikap arif dan bijaksana sërta tidak bolëh mëninggalkan
nilai-nilai këadilan bagi sëluruh rakyatnya. Sëtëlah bërbincang-bincang
bëbërapa lamanya përihal masalah-masalah yang pënting yang ditanyakan olëh
khalifah, Thawus al-Yamani pun mëminta diri. Khalifah pun mëmpërkënankannya
dëngan sëgala hormat dan lëga dëngan nasëhat-nasëhatnya.
Cerita Islami "Nasehat Yang Jitu"
Pada suatu hari Ibrahim bin Adham didatangi olëh sëorang lëlaki
yang gëmar mëlakukan maksiat. Lëlaki tërsëbut bërnama Jahdar bin Rabi'ah. Ia
mëminta nasëhat këpada Ibrahim agar ia dapat mënghëntikan përbuatan maksiatnya.
Ia bërkata, "Ya Aba Ishak, aku ini sëorang yang suka
mëlakukan përbuatan maksiat. Tolong bërikan aku cara yang ampuh untuk
mënghëntikannya!"
Sëtëlah mërënung sëjënak, Ibrahim bërkata, "Jika kau mampu
mëlaksanakan lima syarat yang kuajukan, aku tidak këbëratan kau bërbuat
dosa."
Tëntu saja dëngan pënuh rasa ingin tahu yang bësar Jahdar balik
bërtanya, "Apa saja syarat- syarat itu, ya Aba Ishak?"
"Syarat përtama, jika ëngkau mëlaksanakan përbuatan maksiat,
janganlah kau mëmakan rëzëki Allah," ucap Ibrahim.
Jahdar mëngërnyitkan dahinya lalu bërkata, "Lalu aku makan
dari mana? Bukankah sëgala sësuatu yang bërada di bumi ini adalah rëzëki
Allah?"
"Bënar," jawab Ibrahim dëngan tëgas. "Bila ëngkau
tëlah mëngëtahuinya, masih pantaskah ëngkau mëmakan rëzëki-Nya, sëmëntara Kau
tërus-mënërus mëlakukan maksiat dan mëlanggar përintah-përintahnya?"
"Baiklah," jawab Jahdar tampak mënyërah. "Këmudian
apa syarat yang këdua?"
"Kalau kau bërmaksiat këpada Allah, janganlah kau tinggal di
bumi-Nya," kata Ibrahim lëbih tëgas lagi.
Syarat këdua mëmbuat Jahdar lëbih kagët lagi. "Apa? Syarat
ini lëbih hëbat lagi. Lalu aku harus tinggal di mana? Bukankah bumi dëngan
sëgala isinya ini milik Allah?"
"Bënar wahai hamba Allah. Karëna itu, pikirkanlah baik-baik,
apakah kau masih pantas mëmakan rëzëki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sëmëntara
kau tërus bërbuat maksiat?" tanya Ibrahim.
"Kau bënar Aba Ishak," ucap Jahdar këmudian. "Lalu
apa syarat këtiga?" tanya Jahdar dëngan pënasaran.
"Kalau kau masih bërmaksiat këpada Allah, tëtapi masih ingin
mëmakan rëzëki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, maka carilah tëmpar bërsëmbunyi
dari-Nya."
Syarat ini mëmbuat lëlaki itu tërkësima. "Ya Aba Ishak,
nasihat macam apa sëmua ini? Mana mungkin Allah tidak mëlihat kita?"
"Bagus! Kalau kau yakin Allah sëlalu mëlihat kita, tëtapi
kau masih tërus mëmakan rëzëki- Nya, tinggal di bumi-Nya, dan tërus mëlakukan
maksiat këpada-Nya, pantaskah kau mëlakukan sëmua itu?" tanya Ibrahin
këpada Jahdar yang masih tampak bingung dan tërkësima. Sëmua ucapan itu mëmbuat
Jahdar bin Rabi'ah tidak bërkutik dan mëmbënarkannya.
"Baiklah, ya Aba Ishak, lalu katakan sëkarang apa syarat
këëmpat?"
"Jika malaikat maut hëndak mëncabut nyawamu, katakanlah
këpadanya bahwa ëngkau bëlum mau mati sëbëlum bërtaubat dan mëlakukan amal
salëh."
Jahdar tërmënung. Tampaknya ia mulai mënyadari sëmua përbuatan
yang dilakukannya sëlama ini. Ia këmudian bërkata, "Tidak mungkin... tidak
mungkin sëmua itu aku lakukan."
"Wahai hamba Allah, bila kau tidak sanggup mëngundurkan hari
këmatianmu, lalu dëngan cara apa kau dapat mënghindari murka Allah?"
Tanpa banyak komëntar lagi, ia bërtanya syarat yang këlima, yang
mërupakan syarat tërakhir. Ibrahim bin Adham untuk kësëkian kalinya mëmbëri nasihat
këpada lëlaki itu.
"Yang tërakhir, bila malaikat Zabaniyah hëndak mënggiringmu
kë nëraka di hari kiamat nanti, janganlah kau bërsëdia ikut dëngannya dan
mënjauhlah!"
Lëlaki itu nampaknya tidak sanggup lagi mëndëngar nasihatnya. Ia
mënangis pënuh pënyësalan. Dëngan wajah pënuh sësal ia bërkata,
"Cukup…cukup ya Aba Ishak! Jangan kau tëruskan lagi. Aku tidak sanggup
lagi mëndëngarnya. Aku bërjanji, mulai saat ini aku akan bëristighfar dan
bërtaubat nasuha këpada Allah."
Jahdar mëmang mënëpati janjinya. Sëjak përtëmuannya dëngan
Ibrahim bin Adham, ia bënar-bënar bërubah. Ia mulai mënjalankan ibadah dan
sëmua përintah-përintah Allah dëngan baik dan khusyu'.
Ibrahim bin Adham yang sëbënarnya adalah sëorang pangëran yang
bërkuasa di Balakh itu mëndëngar bahwa di salah satu nëgëri taklukannya, yaitu
nëgëri Yamamah, tëlah tërjadi pëmbëlotan tërhadap dirinya. Këzaliman
mërajalëla. Sëmua itu tërjadi karëna ulah gubërnur yang dipërcayainya untuk
mëmimpin wilayah tërsëbut.
Sëlanjutny, Ibrahim bin Adham mëmanggil Jahdar bin Rabi'ah untuk
mënghadap. Sëtëlah ia mënghadap, Ibrahim pun bërkata, "Wahai Jahdar, kini
ëngkau tëlah bërtaubat. Alangkah mulianya bila taubatmu itu disërtai amal
këbajikan. Untuk itu, aku ingin mëmërintahkan ëngkau untuk mëmbërantas këzaliman
yang tërjadi di salah satu wilayah këkuasaanku."
Mëndëngar përkataan Ibrahim bin Adham tërsëbut Jahdar mënjawab,
"Wahai Aba Ishak, sungguh suatu anugrah yang amat mulia bagi saya, di mana
saya bisa bërbuat yang tërbaik untuk umat. Dan tugas tërsëbut akan saya
laksanakan dëngan sëgënap këmampuan yang dibërikan Allah këpada saya. Këmudian
di wilayah manakah gërangan këzaliman itu tërjadi?"
Ibrahim bin Adham mënjawab, "Këzaliman itu tërjadi di
Yamamah. Dan jika ëngkau dapat mëmbërantasnya, maka aku akan mëngangkat ëngkau
mënjadi gubërnur di sana."
Bëtapa kagëtnya Jahdaar mëndëngar këtërangan Ibrahim bin Adham.
Këmudian ia bërkata, "Ya Allah, ini adalah rahmat-Mu dan sëkaligus ujian
atas taubatku. Yamamah adalah sëbuah wilayah yang dulu sëring mënjadi sasaran
përampokan yang aku lakukan dëngan gërombolanku. Dan kini aku datang kë sana
untuk mënëgakkan këadilan. Subhanallah, Maha Suci Allah atas sëgala
rahmat-Nya."
Këmudian, bërangkatlah Jahdar bin Rabi'ah kë nëgëri Yamamah untuk
mëlaksanakan tugas mulia mëmbërantas këzaliman, sëkaligus mënunaikan amanah
mënëgakkan këadilan. Pada akhirnya ia bërhasil mënunaikan tugas tërsëbut, sërta
mënjadi hamba Allah yang taat hingga akhir hayatnya.
Cerita Islami "Tegakkan Sholat, PHK Didapat!!!"
Penulis : Amma
Bërawal dari sëbuah përkënalannya dëngan sëorang pëmuda muslim
Ëvi Cristiani yang kini sudah mënjadi sëorang muslimah yang patut dicontoh.
Përilaku këislamannya bënar-bënar ditërapkan dalam këhidupannya sëhari-hari
walau bëgitu bërat cobaan yang dihadapinya.
Sëkali syahadat sëbagai kësaksian sakral sudah ia ucapkan maka
pantang baginya untuk surut mënëgakkan kalimat Allah dalam kalbunya. Sudah pasti orang tuanya mënëntang
këinginannya, Ëvi pun harus hijrah kë tëmpat kost agar ibadahnya lancar ia
kërjakan.
Bëlum lagi bërës masalah dëngan orang tuanya lantaran ia masuk
Islam, Ëvi harus mënghadapi masalah di tëmpat kërjanya. Gadis bërusia 27 tahun
bëkërja di sëbuah biro përjalanan yang mayoritas karyawannya bëragama non
muslim. Profësionalismë juga tidak dijalankan di sana karëna sikap sëbagian
bësar karyawannya masih mëmakai sëntimën agama.
Hasilnya Ëvi jadi bulan-bulanan para atasan karëna dianggap tidak
sëjalan dëngan pola pikir mërëka. Ada acara rutin tiap dua pëkan sëkali yang
wajib diikuti olëh karyawan bagian Ëvi bërtugas. Acara yang sarat dëngan unsur
maksiat itu adalah mëngunjungi bar-bar dan bërsënang-sënang hingga mabuk.
Dulu ia tidak përnah lëwatkan acara itu tapi sëjak ia masuk Islam
jëlas acara modël itu ia tolak mëntah-mëntah. Sëgala alasan ia cari agar ia
bisa tërbëbas dari dosa itu. Sampai akhirnya atasannya jënuh dan tidak akan
mëngajak Ëvi hura-hura lagi. Bërës dëngan yang satu itu muncullah masalah lain
yang tak kalah mënyakitkan
Këtika sëorang kawannya pulang dari tugas kë ëropa, ia mëmbawa
olëh-olëh yang dibagikan kë rëkan-rëkannya kantornya tak tërkëcualiËvi.
Olëh-olëh bërupa kuë itu tak disangka mëngandung daging babi. Lantaran Ëvi
tidak tahu ia makan sëgigit kuë itu lalu kawannya punbërkata,"Ëvi itu kan
ada babinya kok dimakan juga"
Mëndëngar hal itu Ëvi pun lari kë kamar mandi dan mëmuntahkan
sëbisa-bisa makanan dalam mulutnya sambil bëristighfar tak hënti-hënti.
Kawannya pun ia tëgur, tidak këras tapi tëgas. Si kawan mërasa tidak salah dan
bërkëlit. Ëvi mënghëntikan dëbatitu dan coba mënyabarkan dirinya.
Yang diingatnya hanya këkuatan Allah agar bisa mëmbërinya
këkuatan untuk dapat bërtahan dari cobaan ini. Sëjak itulah këbëncian mulai
tumbuh subur di antara rëkan sëjawatnya.
Mënanggapi hal tërsëbut atasannya sëgëra mëmindahkannya kë bagian
lain.
Lagi-lagi di bagian yang baru Ëvi dihujam olëh fitnah yang
bërtubi tubi. Manajërnya yang baru justru yang mënjadi momok lahirnya fitnahan
tërsëbut. Cobaan dëmi cobaan itu dipuncaki dëngan dipanggilnya ia olëh pihak
SDM.
Ia jëlaskan bahwa ia harus mënjalankan këwajibannya sëbagai
muslim yaitu shalat dan bërusaha mënghindari këmaksiatan sëkëras mungkin.Jalan këluar
tidak këtëmu dan PHK jadi solusi yang tërbaik.Ëvi tërima dëngan
ikhlas,"rëjëkiku sudah diatur olëhNya," gumam Ëvi mantap sambil
këluar kantor dëngan përasaan lëga.
Sëmoga Allah Swt mëmbërikan këkuatan lahir bathin buat sdri. Ëvi
yang tëlah mëndapatkan Hidayah di jalan Allah. Amin
Cerita Islami "Tidur Dan Kematian"
Tulisan Dari : Prof. Arthur Alison ''Karëna Az Zumar 42''
Namaku Arthur Alison, sëorang profësor yang mënjabat Këpala Jurusan Tëknik Ëlëktro Univërsitas London.
Sëbagai orang ëksak, bagiku sëmua hal bisa dikatakan bënar jika masuk akal dan
sësuai rasio. Karëna itulah, pada awalnya agama bagiku tak lëbih dari objëk
studi. Sampai akhirnya aku mënëmukan bahwa Al Quran, mampu mënjangkau pëmikiran
manusia.
Bahkan lëbih dari itu. Maka aku pun mëmëluk Islam.
Itu bërmula saat aku diminta tampil untuk bërbicara tëntang mëtodë
këdoktëran spiritual. Undangan itu sampai këpadaku karëna sëlama bëbërapa tahun, aku mëngëtuai Këlompok
Studi Spiritual dan Psikologis Inggris. Saat itu, aku sëbënarnya tëlah mëngënal
Islam mëlalui sëjumlah studi tëntang agama-agama.
Pada Sëptëmbër 1985 itulah, aku diundang untuk mëngikuti
Konfërënsi Islam Intërnasional tëntang 'Këaslian Mëtodë Pëngobatan dalam Al
Quran'di Kairo. Pada acara itu, aku mëmprësëntasikan makalah tëntang 'Tërapi
dëngan Mëtodë Spiritual dan Psikologis dalam Al Quran'.
Makalah itu mërupakan pëmbanding atas makalah lain tëntang 'Tidur
dan Këmatian', yang bisa dibilang tafsir mëdis atas Quran surat Az Zumar ayat
42 yang disampaikan ilmuwan Mësir, Dr. Mohammëd Yahya Sharafi.
Fakta-fakta yang dikëmukakan Sharafi atas ayat yang artinya,
"Allah mëmëgang jiwa (orang) këtika matinya dan (mëmëgang) jiwa (orang)
yang bëlum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang tëlah
Dia tëtapkan këmatiannya dan Dia mëlëpaskan jiwa yang lain sampai waktu yang
ditëntukan. Sësungguhnya pada yang dëmikian itu tërdapat tanda-tanda këkuasaan
Allah bagi kaum yang bërpikir," tëlah mëmbukakan mata hatiku tërhadap
Islam.
Sëcara parapsikologis, sëpërti dijëlaskan Al Quran, orang tidur
dan orang mati adalah dua fënomëna yang sama. Yaitu dimana ruh tërpisah dari
jasad. Bëdanya, pada orang tidur, ruh dëngan këkuasaan Allah bisa këmbali
këpada jasad saat orang itu tërjaga. Sëdangkan pada orang mati, tidak.
Ayat itu mërupakan pënjëlasan, mëngapa sëtiap orang yang bërmimpi
sadar dan ingat bahwa ia tëlah bërmimpi. Ia bisa mëngingat mimpinya, padahal
saat bërmimpi ia sëdang tidur.
Al Quran surat Az Zumar ayat 42 ini juga mënjadi pënjëlasan atas
orang yang mëngalami koma. Sëcara fisik, orang yang koma tak ada bëdanya dëngan
orang mati. Tapi ia tak dapat dinyatakan mati, karëna sëcara psikis ada suatu
kësadaran yang masih hidup.
"Bagaimana Al Quran yang diturunkan 15 abad silam, bisa
mënjëlaskan sëbuah fënomëna yang olëh tëori parapsikologis baru bisa
dikonsëpsikan pada abad ini?" Jawaban atas përtanyaan inilah yang akhirnya
mëyakinkan aku untuk mëmëluk Islam.
Sëlëpas sësi pëmaparan kësimpulan dalam konfërënsi itu,
disaksikan olëh Syëkh Jad Al-Haq, Dr. Mohammëd Ahmady dan Dr. Mohammëd Yahya
Sharafi, akupun mënyatakan dëngan tëgas bahwa Islam adalah agama yang nyata
bënarnya.
Tërbukti, isi Al Quran yang mërupakan firman Allah pëncipta
manusia, sësuai dëngan fakta- fakta ilmiah. Këmudian dëngan yakin, aku
mëlafadzkan dua kalimat syahadat yang sudah sangat fasih kubacakan. Sëjak itu
aku pun mënjadi sëorang Muslim dan mëngganti namaku mënjadi Abdullah Alison.
Sëbagai Këtua Këlompok Studi Spiritual dan Psikologi Inggris, aku
tëlah mëngënal banyak agama mëlalui sëjumlah studi yang dilakukan. Aku
mëmpëlajari Hindu, Budha dan agama sërta këpërcayaan lainnya. Ëntah kënapa,
këtika aku mëmpëlajari Islam, aku juga tërdorong untuk mëlakukan studi
përbandingan dëngan agama lainnya.
Walaupun baru pada saat konfërënsi di Mësir, aku yakin bënar
bahwa Islam sëbuah agama bësar yang
nyata përbëdaannya dëngan agama lain. Agama yang paling baik diantara agama-
agama lain adalah Islam. Ia cocok dëngan hukum alam tëntang prosës këjadian
manusia. Maka hanya Islam-lah yang pantas mëngarahkan jalan hidup manusia.
Aku mërasakan bënar, ada sësuatu yang mëngontrol alam ini. Dia itulah Sang Krëator, Allah Swt. Dari
pëngalaman bagaimana aku mëngënal dan masuk Islam, aku pikir pëndëkatan ilmiah
Al Quran bisa mënjadi sarana ëfëktif untuk mëndakwahkan Islam di Barat yang
sangat rasional itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)